"Menggambar membutuhkan waktu dan kesabaran, tapi saya menyukainya karena itu membuat saya merasa tenang," ujarnya.
Berlatih kesabaran dalam menggambar juga diterapkan dalam karir bulutangkisnya. Runner up kejuaraan dunia junior itu memutuskan untuk fokus pada turnamen-turnamen kecil tahun ini sebelum terjun ke kejuaraan yang lebih besar. Ia percaya, keberhasilan dalam karir bulutangkis butuh waktu dan usaha.
"Saya tahu di mana saya berdiri. Ini belum saatnya bagi saya untuk bermain di turnamen besar seperti Superseries. Saya butuh waktu beberapa tahun lagi," aku pemain berusia 19 tahun itu.
"Perjuangan saya bukan dengan kondisi fisik tapi temperamen. Kadang, saya tidak dapat membaca permainan lawan dengan baik. Saya butuh lebih banyak bermain di turnamen kecil untuk menambah pengalaman sebanyak mungkin," bebernya.
Di turnamen Malaysian Masters pekan lalu, Lee tampil baik dan berhasil mencapai perempat final. Ia pun terpilih untuk menggantikan pemain nasional nomor satu, Goh Jin Wei di Badminton Asia Mixed Team Championships, 14-19 Februari mendatang.
"Malaysian Masters telah memberikan saya rasa percaya diri. Saya tahu, saya tidak berada terlalu jauh di belakang para pemain top. Tapi tingkat permainan saya masih belum cukup," sahutnya.
Rencananya Lee juga akan ikut serta di Polish Open dan Orleans International Challenge yang akan digelar akhir Februari. Ia berharap dapat mengumpulkan gelar juara dan masuk ke dalam rangking 40 besar dunia akhir tahun ini.
"Saya menikmati awal yang baik di tahun ini dan menantikan lebih banyak lagi hal baik yang datang pada saya," pungkas Lee, rangking 62 dunia yang mengidolakan Tai Tzu Ying.