Sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Lee/Wang mengatakan bahwa pencapaian manis ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. “Ini adalah mimpi kami bersama, untuk naik ke podium di Olimpiade. Ada begitu banyak orang yang telah membantu kami selama ini, jadi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka semua. Tanpa kalian, kami tidak bisa berada di sini hari ini. Saya juga berterima kasih kepada pasangan saya karena sudah mempercayai saya,” ujar Wang Chi Lin.
“Kami sangat beruntung kami mendapatkannya (medali emas Olimpiade) sedini ini. Tidak mudah bagi kami untuk datang ke sini,” sambung Lee Yang menambahkan.
Meski tercatat sebagai ganda putra nomor tiga dunia, namun Lee/Wang datang ke Olimpiade Tokyo 2020 ini tanpa status unggulan. Dalam perjalanannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee/Wang tercatat pernah sekali kalah di fase penyisihan Grup A. Saat itu, mereka kalah dari pasangan India, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy dengan skor 16-21, 21-16 dan 25-27.
“Kami kalah di pertandingan pertama kami. Saat itu kami sedikit kecewa, berpikir mungkin kami akan kembali tiga tahun kemudian (Olimpiade Paris 2024) dan tampil lebih baik. Tapi yang mengejutkan, kami berhasil sampai sejauh ini dan menjadi juara. Saya tidak tahu harus berkata apa,” kata Wang.
Setelah itu, Lee/Wang belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki penampilannya. Pada laga pamungkas penyisihan Grup A, mereka berhasil memetik kemenangan atas ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Lalu, lolos ke perempat final, Lee/Wang juga berhasil mengandaskan wakil tuan rumah, unggulan keempat, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Di semifinal, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga menjadi korban keganasan mereka hingga akhirnya lolos ke partai puncak dan mendulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020. “Kami saling menyemangati, kami mencoba untuk saling menyemangati. Ini akan menjadi kenangan yang sangat menyentuh untuk masa depan,” tutup Wang Chi Lin.