Tapi sayangnya, Lin Dan harus mengawali 2020 ini dengan hasil yang tidak maksimal. Pada turnamen terakhir sebelum pandemi COVID-19, All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Lin Dan harus tersingkir di babak dua setelah kalah dari kompatriotnya, Chen Long dengan skor 17-21 dan 8-21. Sedangkan pada tiga turnamen sebelumnya, Super Dan selalu angkat koper lebih cepat usai tersisih di babak pertama.
Menyusul penundaan Olimpiade Tokyo hingga tahun depan akibat wabah COVID-19, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pun masih belum mengumumkan lebih lanjut terkait proses perhitungan poin atau kualifikasi menuju Tokyo.
Olimpiade Tokyo 2020 ini sebetulnya hampir mustahil bagi Lin Dan untuk ambil bagian. Pasalnya dalam ranking kualifikasi Race to Tokyo, pemegang lima titel Juara Dunia ini berada di urutan ke-26. Lin Dan harus bisa melewati posisi Lu Guangzu yang berada di peringkat ke-23, kemudian Huang Yu Xiang (21) dan Shi Yuqi (11) bila ingin mendampingi Chen Long (5) dan mendapatkan tiket Olimpiade ke limanya sepanjang karier.
Regulasi menetapkan bila satu negara, maksimal hanya diperbolehkan mengirim dua wakilnya yang berada di peringkat 16 besar. Meski perjalanan Lin Dan untuk memenuhi ambisinya akan sangat berat, namun ia menuturkan bila saat ini dirinya tidak siap untuk menyerah.
“Saya ingin putra saya, Xiaoyu, yang saat ini masih muda, mengetahui kalau ayahnya sedang mengalami kesulitan luar biasa di akhir kariernya. Tapi saya juga ingin dia tahun kalau ayahnya ini masih mau bekerja keras dan terus berusaha melakukan yang terbaik. Semoga saya bisa menjadi panutannya,” ungkap Lin Dan seperti dilansir The Star.