Beruntung, strategi keduanya berjalan dengan baik. Yaitu tidak mengajak lawan bermain reli panjang yang kerap menjadi bumerang untuk Rahmat/Pramudya. "Kami sejatinya bermain kurang enak di lapangan. Kondisi lapangan yang berangin dan shuttlecock turut membuat kami kewalahan," kata Pramudya dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Ternyata kondisi itu juga dirasakan lawan, sehingga kami menekan lawan terlebih dahulu," Pramudya, menambahkan.
Pada laga ini, tak banyak serangan yang dilancarkan Pramudya sepanjang pertandingan. Namun, juara Spain Masters 2021 dan Kejuaraan Asia 2022 bersama Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan itu, tampil di hadapan publik Malang dengan bermodalkan ketenangan untuk mengalahkan pasangan berperingkat 275 dunia itu. "Kami banyak memainkan strategi dengan mengontrol shuttlecock di depan net. Hal itu turut membuat lawan kewalahan dan bermain tidak begitu nyaman saat dikontrol," jelas atlet kelahiran kelahiran 13 September 2000 itu.
Senada dengan Pramudya, Rahmat sendiri mengaku tidak menyangka bisa melangkah ke babak final untuk kali pertama sejak dipasangkan sementara dengan juara Badminton Asia Championships 2022.
Dengan melihat kondisi lapangan dan kok yang kurang bersahabat, pebulutangkis kelahiran Batam, 17 Juni 2003 itu bertekad memberikan yang terbaik dengan jadi juara di Malang Indonesia International Challenge 2022. "Saya ingin bermain lebih baik lagi di gim berikutnya. Memberikan yang terbaik dan nothing to lose selama berada di lapangan," pungkas Rahmat.
Pada partai puncak, Rahmat/Pramudya akan bersua Hiroki Okamura/Masayuki Onodera. Ganda putra Jepang berperingkat 45 dunia itu lolos ke final usai menumbangkan wakil tuan rumah, Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso, dengan skor 21-15, 21-11.
Melawan unggulan ketiga dari negeri matahari terbit itu, Rahmat/Pramudya akan mempersiapkan diri dengan baik lagi. Mulai dari segi fisik, mental, dan fokus, harus dipersiapkan lebih baik lagi jika ingin meraih trofi perdana mereka di hadapan publik Malang. "Kami ingin recovery dahulu, menjaga mentalitas dan persiapan lainnya," demikian Pramudya.