Meski berhasil memperpanjang nafas usai mengamankan kemenangan di game kedua, namun pertahanan Yulfira/Agatha tak kuasa membendung serangan Saito/Shinoya pada game penentu. Mereka juga mengaku kerap kurang tepat dalam pengembalian shuttlecock yang akhirnya harus berujung dengan raihan poin untuk pasangan Jepang tersebut.
“Kita tadi mainnya terlalu banyak membuka, terlalu banyak defend angkat, nggak bisa buat balik serang. Mau ngontrol untuk balik serangnya agak susah. Terus kita berdua juga nggak dapet sambungannya,” kata Yulfira Barkah.
Hasil kurang memuaskan ini lantas menjadi kekalahan kedua beruntun yang harus ditelan Yulfira/Agatha atas Saito/Shinoya. Pada bentrok sebelumnya, di ajang Caffino Indonesia International Challenge 2019, Oktober lalu, Yulfira/Agatha juga mesti menerima kekalahan dengan skor 11-21 dan 22-24.
Walaupun harus terhenti di podium kedua, besar harapan Yulfira/Agatha untuk bisa segera memperbaiki penampilannya jelang turnamen-turnamen berikutnya. “Harapan kedepannya tentu ingin bisa menjadi lebih baik. Hasil di sini kita jadikan pelajaran untuk dievaluasi lagi,” tutur pebulutangkis jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung ini.
Yulfira/Agatha merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke babak final Malaysia International Challenge 2019. Tuan rumah sendiri berhasil mencuri satu gelar juara di nomor tunggal putra melalui Cheam June Wei. Sementara Tiongkok sukses merebut dua gelar dari sektor tunggal putri dan ganda campuran lewat Wang Zhi Yi serta pasangan Dong Wei Jie/Chen Xiao Fei. Pun demikian dengan Jepang yang sukses memboyong dua gelar juara melalui Saito/Shinoya dan ganda putra, Hiroyuki Midorikawa/Kyohei Yamashita.