"Alhamdulillah akhirnya saya bisa meraih gelar juara di turnamen ini dengan selamat dan tidak ada cedera. Tadi dari awal pertandingan saya sudah menyiapkan pola untuk mengajak lawan bermain reli. Juga menyerang dan saya tidak mau gampang memberi poin untuk lawan," kata Syabda, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Kemenangan dua gim langsung itu, menurut Syabda, karena lawan kurang nyaman dengan pola yang dia terapkan. Meskipun di gim kedua dirinya sempat tertinggal karena lawan lebih mau menekan, tapi dalam posisi tertinggal poin itu, bisa diubah dengan pola permainan yang lebih agresif. "Dengan pola itu, Alhamdulillah saya bisa mengubah jalannya pertandingan dan bisa mengembalikan keadaan dari posisi tertinggal menjadi menang dan juara," tutur atlet asal klub PB Djarum tersebut.
Dijelaskan oleh Syabda, strategi yang mengantarkan bisa jadi juara di turnamen berhadiah total 10 ribu dolar AS ini, dirinya selalu berprinsip bertanding dan bermain harus semaksimal mungkin. Selain itu dirinya coba bermain ikhlas. "Kemenangan dan gelar juara ini cukup berarti buat perjalanan karier saya. Semoga bisa menambah rasa percaya diri di lapangan dan bisa meraih gelar-gelar selanjutnya," tegas Syabda.
"Yang pasti, saya senang dan bangga akhirnya perjuangan melawan lelah dan capek setiap hari berlatih di pelatnas Cipayung, pelan-pelan mulai terlihat hasilnya. Tetapi saya merasa belum cukup dan mau lebih lagi. Semoga gelar-gelar selanjutnya di turnamen yang lebih besar, bisa saya raih," demikian Syabda.