"Secara permainan, kami merasa permainan kami sudah oke. Tapi kadang saat hilang poin atau melakukan kesalahan, kami tidak bisa cepat kembali fokusnya. Tidak cepat mencari cara bagaimana untuk kembali mendapat poin," tutur Nita kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Kami harus lebih yakin dengan kemampuan masing-masing dan harus belajar bagaimana mengembalikan fokus saat kehilangan poin. Kami juga harus lebih konsisten lagi dengan pola permainan kami," tambahnya.
Adnan mengakui, mereka tampil kurang tenang pada gim pembuka, khususnya pada pengujung gim tersebut. "Terlalu terburu-buru ingin mematikan lawan," ungkap pemuda kelahiran Jambi ini.
Kedua pasangan pernah bertemu pada Orléans Masters 2023. Kala itu, Adnan/Nita mampu memenangkan pertandingan melalui rubber game 17-21, 21-12, 21-9. Kekalahan di Malaysia ini, menurut Adnan, bukan lantaran Chan/Cheah tampil lebih baik jika dibandingkan saat berlaga di Prancis. "Tidak ada perubahan pola sebenarnya dari lawan dibandingkan saat kami menang di Orléans Masters 2023 lalu," katanya.
"Ini lebih kepada kami yang kurang tenang dan banyak mati sendiri," demikian Adnan.