“Perbedaan kondisi angin di lapangan memang membuat kita jadi kurang siap, kita banyak angkat bola sehingga lawan bisa lebih enak menyerang. Kali ini lawan bermain lebih ulet, permainan no lob mereka juga lebih akurat,” jelas Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Berhasil mengamankan kemenangan di game pertama, penampilan ganda putri besutan PB Djarum Kudus ini justru menurun di game kedua dan ketiga. Fadia/Ribka bahkan sempat tertinggal jauh 1-11 di game kedua. Mengawali pertarungan di game penentu, Fadia/Ribka mencoba untuk bangkit, tapi sayangnya, setelah jeda interval, Li/Zheng semakin sulit untuk dikejar.
“Pelatih mengingatkan kita supaya tetap fight. Di pertandingan tadi kita memang banyak dibawah tekanan. kalau main no lob, lawan lebih rapat. Kalau main reli, lawan sudah percaya diri,” kata Ribka Sugiarto.
Harus terhenti di babak pertama Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Fadia/Ribka berharap bisa memperbaiki penampilannya dan mendapatkan hasil lebih baik lagi di turnamen-turnamen selanjutnya. Fadia/Ribka yang saat ini masih menduduki rangking 53 dunia mematok target tembus jajaran 20 besar.
“Tahun ini harapannya bisa tembus 20 besar. Kita juga mau dapat gelar di turnamen Super 300 dulu,” tutur Fadia.
Kehilangan satu wakil di sektor ganda putri, Indonesia menyisakan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di babak 16 besar Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500. Greysia/Apriyani sendiri akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Tan Pearly Koong Le/Thinaah Muralitharan, besok (9/1).