“Saya sudah sering bertemu dia, memang seharusnya sudah tahu permainan dia seperti apa. Ratchanok itu tipe pemain yang tempo mainnya nggak selalu cepat, nggak selalu lambat, tapi selalu berubah-ubah. Dia pintar mengatur ritme permainan,” kata Gregoria Mariska Tunjung selepas pertandingan.
Ini menjadi kekalahan ketujuh secara beruntun yang mesti dirasakan Gregoria setiap kali bertemu dengan tunggal putri peringkat lima dunia itu. Padahal, pebulutangkis binaan PB Mutiara Cardinal Bandung ini sudah mengawali duel dengan baik setelah berhasil mengamankan kemenangan setting poin di game pertama.
Pada pertarungan di game kedua, Gregoria harus mengakui keunggulan Ratchanok yang memaksa harus dimainkannya game penentu. Memasuki game ketiga, duel kedua pebulutangkis ini kembali memanas. Baik Gregoria maupun Ratchanok sama-sama saling berebut poin untuk mendapatkan kemenangan. Sayangnya, penampilan Ratchanok pada pertandingan kali ini lebih stabil hingga akhir permainan dan membuat Gregoria harus angkat koper dari kejuaraan Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500.
Masih belum berhasil mencuri satu kemenangan dari Ratchanok, Gregoria pun mengungkapkan rasa penasaran dan kekecewaannya pada pertandingan kali ini. “Iya lumayan penasaran mengalahkan Intanon. Dari saya sendiri juga masih kurang konsisten, sudah susah-susah mengejar, tapi tidak bisa stabil di finishing-nya,” pungkasnya.
Sementara itu, hasil serupa juga harus dialami Fitriani. Fitriani belum berhasil melangkah lebih jauh di kejuaraan Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 ini setelah menelan kekalahan dua game langsung dari wakil Tiongkok, Cai Yan Yan dengan skor 10-21 dan 12-21.
Dengan demikian, sektor tunggal putri Indonesia menyisakan Ruselli Hartawan yang berhasil melangkah ke babak dua Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 berkat kemenangan 10-21, 21-11 dan 21-16 atas Yeo Jia Min dari Singapura.