Pada game pertama, Gregoria benar-benar tak dapat menemukan pola permainannya sehingga ia hanya meladeni Marin. Ia mencoba bangkit di game kedua dan penampilannya pun membaik, sebaliknya, Marin tak nyaman dengan irama permainan yang diterapkan Gregoria.
"Game pertama, saya terlalu fokus dengan kecepatan dia, saya memikirkan harus begini begitu untuk mengimbangi kecepatannya. Padahal seharusnya saya bisa menyiasati, kalau begini jadinya saya terbawa irama permainan Marin. Mungkin karena ini pertama kalinya saya berhadapan dengan dia," ungkap Gregoria usai laga.
"Marin punya kecepatan yang stabil dari awal sampai akhir permainan. Waktu di game kedua saya bisa membatasi polanya dia, lebih berani reli dan bisa memperlambat tempo permainan," kata Gregoria.
"Saat bisa memenangkan game kedua, saya pikir saya punya peluang di game ketiga. Tetapi di game ketiga, saya sudah tidak bisa mengikuti polanya, tidak bisa mengimbangi kecepatannya, saya keatur sama dia. Mungkin ketahanan saya masih kurang, kecepatan kaki saya tidak bisa stabil dari awal, itu yang paling saya rasakan," jelasnya.
Sementara itu, Fitriani juga tak dapat mengatasi perlawanan Sung Ji Hyun, unggulan ketujuh dari Korea. Fitriani dikalahkan Sung usai berduel selama 69 menit dengan skor 11-21, 24-22, 12-21. Sektor tunggal putri masih belum dapat mengirim wakil ke babak kedua. Sebelumnya, Dinar Dyah Ayustine juga terhenti di babak pertama setelah dikalahkan Akane Yamaguchi, unggulan kedua dari Jepang, dengan skor 21-17, 12-21, 13-21.
Sumber : Humas PBSI