Kemenangan atas Chen/Jia ini juga menjadi ajang pembalasan setelah Apri/Fadia kalah di babak final Daihatsu Indonesia Masters 2022 tiga pekan lalu.
Berlaga di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jumat (1/7), Apri/Fadia tidak memulai laga dengan baik. Mereka tertinggal 14-21 di gim pertama. Tapi selepas itu, Apri/Fadia tidak memberikan kesempatan kepada peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu untuk berkembang.
Praktis gim kedua dan ketiga menjadi milik Apri/Fadia, 21-13, 21-16.
"Puji syukur Alhamdulillah, hari ini bisa diberikan kemenangan. Kualitas mereka sangat bagus, tadi kami sempat kehilangan banyak poin di akhir-akhir gim ketiga karena kualitas mereka itu. Beruntung kita bisa kembali meraih poin," tanggap Apriyani, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Kita sudah tahu pola permainan mereka, jadi tadi saat sudah ketemu caranya kita hanya konsisten dengan pola itu. Fokus satu poin demi satu poin. Karena kalau kita main bagus tapi tidak konsisten akan sulit melawan mereka. Itu yang kita ubah dari saat final Indonesia Masters," Apriyani, menambahkan.
Di gim ketiga memang Apri/Fadia yang sudah unggul nyaman 18-8 sempat dibuat ketar-ketir ketika Chen/Jia mampu mencetak delapan poin beruntun. Sebelum akhirnya Apri/Fadia mampu menghentikan perolehan poin lawan lalu memastikan kemenangan.
"Kita tadi kurang antisipasi dengan perubahan pola mereka jadi sempat kehilangan banyak poin di akhir-akhir. Mereka mempercepat dan lebih menekan. Tadi akhirnya coba untuk sabar dan mengeluarkan aura positif. pada akhirnya bisa," jelas Apri.
"Sedikit tegang juga pas dikejar itu, tapi saya fokus saja satu poin demi satu poin. Mereka juga ternyata tidak menyerah, kualitasnya tetap bagus jadi saya pikir satu poin itu sangat penting. Ini jadi pelajaran ke depan untuk kita," lanjut Fadia.
Di babak semi final, Sabtu (2/7), Apri/Fadia menantang Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong dari Korea Selatan. "Belum puas dengan hasil ini, kita mau juara. Harus selalu haus juara," demikian Fadia.