Berlaga di Axiata Arena, Kuala Lumpur, adaptasi lapangan yang membutuhkan waktu, membuat Bagas/Fikri di gim pertama banyak kehilangan poin. Bahkan mereka sempat tertinggal 11-16 sebelum berhasil mengejar dan membalikkan keadaan.
"Tadi di gim pertama kita beradaptasi di lapangannya masih agak lama, sehingga sempat tertinggal jauh. Tapi dari situ, Koh Ar (Aryono Miranat, pelatih ganda putra yang mendampingi di Malaysia) minta untuk lebih tenang lagi. Fokus satu poin demi satu poin akhirnya bisa mengejar," ungkap Fikri, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Gim pertama kita main terlalu terburu-buru. Setelah tertinggal kita coba main setenang dan sesabar mungkin. Lawan juga akhirnya banyak mati-mati sendiri," Bagas, menyatakan.
Di gim kedua, permainan Bagas/Fikri lebih berkembang. Mereka bisa leluasa menerapkan permainan menyerang. "Di gim kedua sudah lebih enak. Kondisi lapangan yang kalah angin juga buat kita berani bermain menyerang. Lebih leluasa karena di gim pertama lapangannya menang angin, jadi hati-hati," kata Fikri.
Dengan kemenangan Bagas/Fikri, ganda putra menempatkan semua wakilnya ke babak 16 besar ajang bulutangkis dengan level BWF Super 750 ini. Selain Bagas/Fikri, ada pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
"Walau ganda putra kali ini hanya tiga pasangan yang bertanding, biasanya kan ada enam pasangan, nyawanya banyak, tapi kita berharap siapa pun itu bisa menyumbang gelar untuk Indonesia," harap Bagas.
Serupa dengan ganda putra, ganda putri juga meloloskan tiga wakilnya ke babak 16 besar. Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani menyusul Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang sudah terlebih dahulu menang.
"Di gim pertama kita enak mainnya karena menang angin. Jadi nyaman buat menurunkan bola dan menyerang. Di gim kedua kita sempat keteteran dan tertekan karena maunya mencegat tapi malah balik diserang," kata Febby.
"Hari ini kita masih penyesuaian dan lapangan dua itu memang sejak latihan kemarin paling susah diprediksi anginnya. Kalau ditanya masalah kemistri, kita sudah jauh lebih baik. Pola permainan dan komunikasi di lapangan juga sudah menyatu dan enak," jelas Ribka.
Untuk masalah target, Ribka/Febby ingin fokus satu demi satu pertandingan. "Targetnya kasih yang terbaik dan fokus saja satu demi satu," kata Ribka yang diamini oleh Febby.