"Wah! Saya merasa senang sekali bisa turun bertanding lagi setelah sembuh dari cedera. Bukan soal bisa menang. Tetapi, tadi saya benar-benar bisa menikmati pertandingan. Kerinduan lama saya untuk bisa bertanding lagi, bisa kesampaian hari ini," ujar Yere, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Menurutnya, selama bertanding di babak pertama turnamen berhadiah total 1,25 juta dolar AS, dirinya seolah tidak ingat lagi kalau lutut kirinya sempat mengalami cedera. Ini karena Yere hanya berkonsentrasi dan fokus untuk melakoni pertandingan.
"Karena saya fokus dan konsentrasi ke pertandingan, saya sampai lupa kalau lutut saya pernah cedera dan harus menepi lama. Saya tadi benar-benar menikmati permainan dan melupakan soal cedera," Yere, menjelaskan.
"Benar, rasanya tidak banyak perubahan dari sisi permainan Yere, meski sekitar enam bulan dia harus absen. Kalau ada yang kurang hanya belum bisa secepat seperti saat belum cedera saja. Tetapi secara umum, performanya masih seperti dahulu. Saya pun lebih enak dan tidak perlu sampai bekerja keras meng-cover Yere," Pram, berkomentar.
Soal kecepatan yang sedikit berkurang dan belum bisa pulih seperti dulu, diakui Yere. "Saya rasa kalau ada yang kurang dan belum balik, hanya soal kecepatan. Kalau dari pola permainan dan chemistry dengan Pram, tidak berubah," demikian Yere.
Usai melewati babak pertama, Pram/Yere bakal bertemu pemenang laga antara He Ji Ting/Zhou Hao Dong dari China dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.