Melihat hasil kurang memuaskan ini, pelatih utama tunggal putri Indonesia, Rionny Mainaky langsung mengambil langkah inisiatif untuk ‘menambal’ kekurangan yang menjadi kendala Fitriani dan Gregoria.
“Sebelum berangkat ke Malaysia saya sempat ketemu mereka dan latihan sebentar. Jadi sedikit banyak sudah tahu permainan mereka. Kalau penampilan tadi sudah cukup lepas. Cuma tadi masih ada kekurangan sedikit dari mereka untuk menemukan ritme permainan. Kalau lawan seperti ini, mereka harus gimana. Masih ada ragu-ragu sedikit,” ungkap Rionny Mainaky.
“Kalau ada yang bilang mereka sering error, saya rasa tidak juga. Selesai main juga saya tanya mereka, mereka tahu kesalahan ada dimana. Lebih enak untuk tahu langsung dari mereka. Biasanya kan saya hanya mendengar dari orang mengenai permainan mereka. Tadi setelah kalah juga, saya langsung evaluasi mereka. Dan langsung latihan lagi begitu selesai main. Langsung dibenahi cepat, biar mereka tahu kesalahannya dimana,” sambungnya menjelaskan.
Selepas kejuaraan Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750 ini, Gregoria dan Fitriani akan melanjutkan perburuan gelarnya di kejuaraan Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, pekan depan. Sebelum ke sana, dengan sisa waktu yang ada, Rionny mengatakan telah menyiapkan beberapa program latihan singkat untuk memperbaiki penampilan anak didiknya itu.
“Kedepannya mereka harus tambah sedikit lagi lebih fight di lapangan, jangan kalah speed sama buangan bolanya harus lebih diperhatikan. Tadi saya lihat Fitriani ada bagian yang masih ragu-ragu. Kalau Gregoria saat poin enak, dia mau memaksa. Setelah ini kita akan lihat video lagi, bagaimana kelebihan dan kelemahan lawan,” katanya.
“Yang jelas besok sampai menjelang Singapore Open akan ada latihan lagi untuk mempersiapkan diri. Yang kurang-kurang harus ditambahi, speed stamina, dan tambah fisik sedikit lagi,” tutup Rionny.