Momota yang menjadi atlet kelas wahid saat tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020, tidak pernah menyangka dirinya akan tersingkir di babak penyisihan grup. Padahal, dengan status pemain nomor satu dunia dan tuan rumah Momota lebih diunggulkan di urutan teratas. Faktanya, semua itu berbanding terbalik saat ia harus tersingkir di babak penyisihan grup usai menyerah dari wakil Korea Selatan, Heo Kwang-hee, 15-21 dan 19-21, di laga terakhir fase grup.
Seperti yang diwartakan Badminton Planet, Momota mengakui bahwa dirinya sempat jumawa dengan segala predikat yang disandangnya. Walhasil, Momota harus mengakui keunggulan lawan. "Pada saat itu, saya sangat ingin menang dan dalam level tertentu, hal tersebut mempersempit cara saya memandang sesuatu dan lawan-lawan saya," kata Momota.
"Tidak mudah menerima kegagalan ini, tapi saya berharap bisa lebih lembut dan fleksibel secara mental, tanpa terlalu tegang. Di luar hal ini, saya juga memiliki rasa bangga yang aneh, saya berharap bisa membuang itu dan memulai semuanya dari nol. Saya mungkin mencapai kesuksesan yang lebih besar jika saya bermain seperti seorang penantang," lanjut Momota.
Saat ini Momota bertekad bangkit dari kegagalannya dengan membela Jepang pada Piala Sudirman 2021 di Vantaa, Finlandia. Momota berharap, rekan setimnya bisa saling membantu dan tampil optimal. Jepang tergabung di Grup D bersama Mesir, Inggris, dan Malaysia. Momota dkk akan menghadapi Mesir pada 27 September. Kemudian Inggris satu hari berselang dan Malaysia, 30 September mendatang.