Pada partai puncak tunggal putri nomor perorangan di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Sabtu (7/10), pemain kelahiran Gwangju pada 5 Februari 2022 itu tampil gemilang. An, yang menempati peringkat pertama dunia sejak 1 Agustus 2023, menang rubber game 21-18, 17-21, 21-8 atas Chen dalam tempo 1 jam 30 menit.
An menjadi satu-satunya wakil Korea Selatan yang berhasil meraih medali emas di nomor perorangan. Rekan-rekan senegara An, Choi Sol-gyu/Kim Won-ho di ganda putra dan Baek Ha Na/Lee So Hee (ganda putri), masing-masing menyumbangkan satu medali perak.
Selain medali emas dari nomor perorangan, An juga tercatat sebagai peraih keping emas beregu putri, ketika Korea Selatan mengalahkan China 3-0. Pada final beregu tersebut, An menang straight games 21-12, 21-13, juga atas Chen.
Kompas, melalui artikelnya bertajuk "Transformasi 'Bocah Ajaib' An Se-young", Sabtu (7/10), mencatat, sebelum tampil di Asian Games edisi ke-19 ini, An menjuarai sembilan turnamen BWF World Tour dari 11 final dalam total 12 turnamen. Hasil terburuknya adalah semifinal pada Indonesia Open 2023.
Dengan rekor titel kampiun tersebut, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) lantas menyebut pebulu tangkis berusia 21 tahun itu sebagai pemain tersukses dalam satu musim. Uniknya, An tidak menganggap rekor tersebut sebagai motivasi. "Ini pertama kalinya saya mendengar tentang rekor ini, menurut saya ini menarik," tanggap An, sebagaimana diwartakan laman BWF.
"Namun, motivasi saya adalah memenangkan gelar yang belum saya menangkan. Motivasi saya tidak datang dari kemungkinan untuk mencetak rekor," An, menjelaskan.
Catatan lainnya yang tak kalah penting, An menyamai prestasi Bang So Hyun, peraih medali emas Asian Games terakhir asal Korea Selatan, yaitu di Hiroshima pada 1994. Bang adalah tunggal putri Korea Selatan terakhir yang tampil pada final Asian Games, sebelum An Lolos pada tahun ini.