Sebelum akhirnya memastikan podium tertinggi, Hendra/Ahsan harus lebih dulu kehilangan game pertama. Namun, mental juara yang dimiliki pasangan ganda putra peringkat empat dunia ini nyatanya mampu meredam kekuatan Endo/Watanabe dengan memperlihatkan permainan tenang dan sabar.
“Sebetulnya tidak ada perbedaan di game pertama, kedua dan ketiga. Kalau menghadapi mereka memang harus lebih sabar saja dari awal,” ujar Mohammad Ahsan.
The Daddies juga mengakui bila Endo/Watanabe merupakan salah satu pasangan ganda putra dunia yang punya pertahanan kokoh dan tidak mudah untuk ditembus. “Pasangan Jepang ini punya defense yang kuat, tipe main mereka memang defense dulu baru balik serang,” katanya.
Setelah sebelumnya berhasil merebut gelar juara di ajang All England 2019 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu, gelar juara di New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 ini juga lantas mempertegas posisi Hendra/Ahsan di jajaran elit ganda putra dunia.
Dengan hasil ini, The Daddies punya bekal yang cukup baik dalam perhitungan menuju panggung Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Meski begitu, Hendra/Ahsan menyebutkan bila mereka ingin menikmati setiap pertandingan mereka. “Target kita cuma main bagus dan enjoy, menikmati pertandingan-pertandingan kita,” tandasnya.