Menyandang status unggulan ketiga, Jonatan tampil begitu apik di partai puncak ini. Jonatan cukup jarang membuat kesalahan sendiri. Bahkan, tunggal putra peringkat sembilan dunia ini berhasil mengunci pergerakan Ng dan membuat lawannya tidak dapat mengembangkan permainannya.
“Saya melihat kondisi kaki lawan sepertinya tidak enak kalau dibawa main cepat. Jadi saya sengaja membuat dia lari ke sudut lapangan, mungkin ini yang bikin dia nggak enak mainnya. Saya juga nggak mau buru-buru menyerang, karena kalau di-smash terus, pertahanannya bagus, makanya saya coba chop silang kiri-kanan, depan-belakang,” jelas Jonatan Christie.
Secara keseluruhan, penampilan Jonatan di ajang New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 ini terbilang sangat positif. Permainannya semakin ‘dewasa’ demi pengumpulan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
“Di turnamen ini, saya mencoba kembali ke penampilan saya seperti di Malaysia dan Singapore Open kemarin. Apalagi sekarang sudah mulai pengumpulan poin ke olimpiade. Saya berusaha tampil enjoy, rileks, nggak mikirin harus menang, harus dapet poin sekian sekian. Saya fokus partai demi partai, nggak mikirin babak nanti-nantinya, yang hari itu saja dulu,” ungkapnya.
“Jelang olimpiade, saya fokus ambil poin sebanyak mungkin di tiap turnamen yang saya ikuti, jangan sampai sia-siakan kesempatan yang sudah dikasih PBSI. Kalau untuk rangking, saya maunya di Top 8 biar jadi unggulan kalau nanti bisa lolos ke olimpiade,” tutup peraih medali emas Asian Games 2018 ini.