Menurut Nova, permainan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sudah sudah benar, meskipun hasilnya harus kalah 18-21 dan 16-21 dari pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa. “Rinov/Pitha secara main sudah benar, tapi saat posisi unggul atau imbang, mereka malah banyak membuang poin dari servis. Banyak juga bola-bola yang tidak seharusnya mati,” kata Nova Widianto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Dari situ, mereka langsung blank. Pola permainannya jadi berubah. Rinov sendiri belum bisa mengontrol antara ketenangan dan kecepatan kaki. Dia sendiri menyadari hal itu, tapi belum bisa mengatasinya,” sambungnya menambahkan.
Selain itu, Nova juga menuturkan penyebab kekalahan yang harus dialami Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dari pasangan India tersebut di babak pertama. Salah satunya adalah permainan Hafiz/Gloria yang mudah diantisipasi lawan.
“Untuk Hafiz/Gloria, hasilnya memang jauh dari yang kami harapkan. Tidak ada masalah apa-apa, murni karena performa mereka di lapangan yang tidak berani melakukan pola permainan seperti yang kami instruksikan. Mereka cenderung bermain dengan pola yang membuat musuh lebih enak untuk mendapat poin. Permainan mereka terlalu gampang diantisipasi lawan dan mereka tidak berani berubah,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Nova menilai bahwa sebenarnya mereka memiliki kemampuan untuk mengalahkan pemain unggulan. Hanya, mereka kurang yakin akan hal itu. “Kalau Adnan/Mychelle, saya mendapat evaluasi dari Aryono yang mendampingi di lapangan. Lawannya memang unggulan kelima, tapi mereka banyak mati sendiri saat bola mudah,” ujarnya.
“Pasangan ini seperti kurang yakin untuk mengalahkan pemain unggulan. Padahal sebenarnya, mereka punya kemampuan,” tandas Nova.