Bertanding di Porta de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu (4/8), atlet asal negeri matador itu tak bisa menyelesaikan pertandingan. Ia memenangi gim pertama dengan skor 21-14.
Memasuki gim kedua, dominasi Marín kembali terlihat sampai dan sempat unggul 10-6 di gim berikutnya. Laman berita Kompas.id melaporkan, pebulu tangkis berusia 31 tahun itu tampaknya bakal melaju mulus untuk memperebutkan medali emas, sampai saat ia mendarat dengan salah di lututnya yang pernah dioperasi, dan terjatuh sambil berteriak kesakitan. Keheningan menyelimuti La Chapelle Arena.
Marín kemudian menepi dan dihampiri para ofisial pertandingan serta kedua pelatihnya. Ia lalu duduk dan mengenakan pelindung pada lutut kanannya. Marín pun kembali bertanding. Namun, setelah kehilangan dua poin, Marín tak mampu melanjutkan pertandingan. Marín tak kuasa menahan tangis saat meninggalkan Lapangan 1.
Melalui lamannya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyatakan, "Rincian medis lebih lanjut akan menyusul pada waktunya."
Dengan mundurnya Marín, hanya akan ada tiga pertandingan yang digelar pada Senin (5/8), yaitu final tunggal putra, tunggal putri, serta laga perebutan medali perunggu di sektor tunggal putra.