Tiga tahun lalu, Chen/Jia berdiri di atas podium, menempati posisi kedua terbaik setelah difavoritkan untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Mereka kalah dari Greysia dan pasangannya, Apriyani Rahayu, skor 19-21, 17-21 dalam pertandingan ketat yang berlangsung hingga 71 menit. Kali ini, hanya sebulan menjelang Paris 2024, Jia harus dirawat di rumah sakit karena pneumonia.
"Saya ketakutan dan kesakitan selama tujuh hari," katanya, melansir berita di laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Minggu (4/8).
"Sulit membayangkan bagaimana saya bisa melewati hal itu," Jia, menambahkan.
Namun, baik penyakit pneumonia maupun penyakit lainnya tidak dapat menghentikan Chen/Jia untuk menyelesaikan langkah terakhir dari perjalanan yang telah mereka lewati terakhir kali.
Pertandingan di final pada Sabtu (3/8) di Porta de La Chapelle Arena Paris, Prancis, juga tidak mudah. melawan rekan senegaranya yang masih muda, Liu Sheng Shu/Tan Ning, yang diprediksi bakal menjadi penerus mereka di puncak persaingan ganda putri dunia pada tahun-tahun mendatang.
Gim pertama menjadi ajang unjuk performa terbaik Chen/Jia sebagai ganda putri terbaik dunia. Mereka menunjukkan pertahanan yang solid yang sulit ditembus oleh Liu/Tan. Chen/Jia menolak menyerah di pengujung gim pembuka.
Liu/Tan, yang bermain dengan tempo tinggi serta mengandalkan permainan kuat mereka dari belakang, unggul dengan empat game point saat kedudukan 20-16. Namun, pada titik inilah Chen/Jia menunjukkan mental baja mereka dengan meraih enam poin berturut-turut dan mengunci kemenangan gim pertama.
Memasuki gim kedua, Liu/Tan tak mengendurkan tempo permainan. Hingga jelang akhir pertandingan, mereka terus memberikan perlawanan sengit terhadap unggulan teratas tersebut. Namun, momentum yang dimiliki Chen/Jia tak mampu dibendung Liu/Tan. "Sulit dipercaya. Sebulan yang lalu saya dirawat di rumah sakit, dan penyakit itu menimbulkan ketakutan bagi rekan-rekan saya. Saya menderita demam tinggi selama empat hari dan saya didiagnosis menderita pneumonia," ungkap Jia.
"Terakhir kali (di Tokyo 2020) meski finis kedua, kami puas. Peraih medali perak hanya bisa satu. Tentu saja kali ini saya mendapat emas dan hari ini saya merasa tenang dibandingkan Olimpiade lalu, ketika perasaan saya lebih rumit," demikian Jia.
Pada perebutan medali perunggu, Nami Matsuyama/Chiharu Shida menang asal Jepang menang atas Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) dengan skor 21-11 21-11.