Untuk pertama kalinya BWF memastikan 17 ganda putra mengikuti Olimpiade, setelah undian grup ganda putra ditunda karena bergabungnya Corvée/Labar. "Pasangan ganda putra Prancis Lucas Corvée dan Ronan Labar telah diikutsertakan dalam revisi undian ganda putra," tulis BWF melalui jejaring sosialnya.
Keputusan ini menimbulkan gelombang protes dari penggemar bulu tangkis, tak terkecuali Indonesia. Para penggemar olahraga pukul bulu menilai, keputusan yang terbilang mendadak itu "tidak adil” bagi sejumlah ganda putra yang memiliki peringkat dan poin jauh lebih tinggi dari Corvée/Labar.
Salah satunya adalah wakil Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, yang menyelesaikan perebutan poin kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada peringkat sembilan. Lantaran keputusan tersebut, ada satu dari empat grup pertandingan yang diisi oleh lima pasangan.
Antara melaporkan, Grup D merupakan grup dengan jumlah pasangan ganjil. Grup ini dihuni oleh unggulan kedua Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China), Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), dan Vinson Chiu/Joshua Yuan (Amerika Serikat).
Grup A diisi oleh unggulan pertama Liang Wei Keng/Wang Chang (China), Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), Dong Adam/Nyl Yakura (Kanada), dan Aaron Chia/Soh Woo Yik (Malaysia).
Grup B dihuni unggulan keempat Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan), Christo Popov/Toma Junior Popov (Prancis), Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand), dan Ondřej Král/Adam Mendrek (Ceko).