“Pertama kami menyayangkan ini terjadi pada pemain kami. Lewat Manajer Tim di sana, yaitu Harry Hartono, kami sudah meminta swab test PCR ulang untuk memastikan hasil tersebut,” kata Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy dalam siaran pers yang diterima Djarumbadminton.com.
“Tapi ternyata, peraturan yang diterapkan di Prancis tempat turnamen dihelat ini berbeda. Tidak ada pengulangan swab test PCR. Jadi kami menerima hasil swab test PCR yang dikeluarkan panitia setempat. Dan oleh karena itu kami sudah meminta Febriana dan Amalia untuk menjalani karantina sesuai aturan yang berlaku,” lanjutnya menjelaskan.
Di sisi lain, selama ini Pelatnas PBSI sudah menerapkan dan disiplin menjalani protokol kesehatan yang ketat. Sebelum berangkat pun, para pemain sudah menerima vaksinasi serta secara berkala rutin melakukan tes swab PCR.
“Di Pelatnas PBSI sendiri sudah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menangkal penyebaran virus Covid-19. Kami juga melakukan Swab Test PCR secara berkala untuk seluruh penghuni Pelatnas Cipayung,” ujar dr. Octaviani, selaku tim dokter di Pelatnas PBSI.
“Sebelum keberangkatan ke Orleans pun, Ana dan seluruh tim sudah menjalani Swab Test PCR yang hasilnya negatif,” sambungnya.
Sejauh ini, PP PBSI sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Prancis untuk membantu penanganan Febriana/Amalia selama menjalani karantina di hotel selama 10 hari. Meski begitu, mundurnya Febriana/Amalia ini tidak lantas memengaruhi status wakil Indonesia lainnya. Delapan wakil Merah-Putih lainnya tetap melanjutkan perjuangannya di Orleans Masters 2021 BWF Tour Super 100 ini.