Seperti dilansir New Straits Times (NST), Selasa (13/2/2018), pebulutangkis terduga tersebut sementara dilarang ikut bertanding di semua berkompetisi karena masih menunggu penyelesaian investigasi yang akan berlangsung di Singapura dalam waktu dekat.
BWF sendiri dikabarkan telah memantau sang pemain sejak bulan Februari tahun lalu. Sang pemain sudah turun mewakili Malaysia di beberapa turnamen, seperti All England dan Kejuaraan Dunia. Namun, BWF baru melakukan tindakan pada bulan lalu.
Terkait kasus tersebut, komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) menyebut pemain yang sedang diperiksa BWF tersebut berstatus independen alias tidak berada di bawah naungan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
"Kami sudah menerima informasi awal tentang investigasi yang tengah dilakukan BWF. Dari sedikit informasi yang kami dapatkan, dia merupakan pemain independen dan bukan anggota tim nasional di bawah BAM," kata Deputy Chief Commissioner MACC, Datuk Seri Azam Baki, seperti dilansir The Star Online, Selasa (13/2/2018).
Lebih lanjut Datuk Seri Azam mengatakan MACC akan memeriksa lebih lanjut kasus tersebut setelah hasil penyelidikan BWF diumumkan.
Sang pemain sendiri terancam sanksi larangan bertanding seumur hidup jika terbukti bersalah. BWF maupun BAM belum memberikan komentar maupun membuka identitas pemain bersangkutan. Namun, pemain tersebut dikabarkan bukan di bawah naungan BAM.