"Pada dasarnya, Kean Yew mengikuti program latihan di sana (Dubai) bersama Viktor dan pelatihnya, dan kemudian kita terus berkomunikasi melalui Whatsapp atau video pelatihan," ujar Ho melalui laman Federasi Bulu Tangkis Dunia, Sabtu (23/4).
"Menurut saya, pola latihan Eropa jauh berbeda dengan Asia. Semisal, sesi latihan pendek selama 1 menit 30 detik kemudian berhenti untuk istirahat selama 45 detik. Sementara di Asia durasi latihan pendek itu justru lebih lama," Ho, menambahkan.
Gaya permainan Eropa, menurutnya, perlu dipelajari oleh para pemain maupun pelatih Asia. "Eropa cenderung (bermain) pendek (durasi) dengan intensitas tinggi, sementara Asia kadang sebaliknya. Namun, kita tetap perlu memerhatikan permainan berdurasi panjang karena dalam bulu tangkis diperlukan konsentrasi penuh dalam kurun waktu cukup lama," jelas pria yang memutuskan berhenti sekolah untuk mengejar karier bulu tangkis.
"Para pemain juga perlu pola latihan ala Eropa, tapi kita pola latihan berdurasi panjang pun tetap diterapkan guna menjaga daya tahan," tambah Ho.
Ho juga mengungkapkan, bersama Mulyo, Kean Yew mendapatkan program latihan yang tertuju ada konsistensi, kualitas target pukulan, tekanan pada pukulan, dan akurasi pukulan. "Kami pun berupaya membangun karakter pemain. Misalnya dalam situasi reli panjang atau menyerang, permainan apa yang perlu diantisipasi atau dikeluarkan oleh si pemain? Hal-hal seperti ini yang kami bangun, agar si pemain dapat menerapkannya saat berlaga," demikian Ho.