"Emas memang belum dia dapat, tetapi medali perunggu bukan pencapaian yang bisa diremehkan," tulis Kompas, Rabu (4/8).
Pada artikel yang berjudul "Ketenangan yang Menghanyutkan" itu disebutkan, pencapaian Anthony di Tokyo 2020 bisa menjadi awal dari jalan menuju medali emas seperti yang dialami Chen Long. Tunggal putra Tiongkok itu meraih medali perunggu di London 2012, kemudian emas di Rio 2016, dan perak pada Tokyo 2020.
"Itu sesuatu yang juga saya pikirkan, saya harap bisa," tutur pemain yang menimba ilmu di PB Sangkuriang Graha Sarana PLN itu, seraya berkelakar.
Atlet berusia 24 tahun berpendapat, usai Tokyo 2020, banyak hal yang perlu diperbaiki baik dari segi mental maupun fisik. Pasalnya Anthony sudah memprediksi jika Olimpiade berikutnya bakal lebih sulit dan ketat. "Semua pemain akan sangat menginginkan medali emas," katanya.
"Tokyo 2020 ini adalha pengalaman terbesar saya," Anthony, menambahkan.
Di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8), Anthony mengoleksi medali Olimpiade pertamanya, setelah menang dua gim langsung atas wakil Guatemala, Kevin Cordón, 21-11 dan 21-13.