"Saya sudah mencoba melakukan yang terbaik," tanggapnya, melalui keterangan pers PP PBSI, Sabtu (2/10) dini hari WIB.
"Hanya saja, saya banyak melakukan kesalahan sendiri," Ginting, menambahkan.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu bermain lebih baik dibanding ketika dikalahkan Antonsen saat skuad "Merah Putih" menghadapi Denmark pada laga pamungkas penyisihan Grup C. Namun, sejak awal gim pertama, Ginting terlihat kurang menekan. Sebaliknya, ia justru terus-menerus diserang oleh Lee Zi Jia, hingga akhirnya kalah 11-21 pada gim pertama.
"Pada gim pembuka, saya coba menyerang, tetapi pertahanan lawan sangat solid dan akhirnya rencana serangan saya tidak berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara di awal gim kedua, seperti dilaporkan Antara, serangan Ginting tak mudah dipatahkan. Atlet klub PB SGS-PLN Bandung itu tampil lebih ulet, strategi dan permainan yang dikembangkannya pun bisa berjalan sesuai rencana.
Namun, permainan Ginting justru mengendur dan kembali membuat kesalahan. Lee Zi Jia berbalik memimpin hingga kedudukan 20-16. Dengan satu smes di sisi kanan yang gagal ditangkis Ginting, Lee Zi Jia kembali memenangi gim kedua dengan kedudukan akhir 21-16.
"Saya masih sering kecolongan saat adu reli-reli pukulan. Meskipun begitu, dari segi permainan sebenarnya saya bisa melawan, meski akhirnya kalah. Penampilan saya juga lebih baik dibanding saat melawan Antonsen lalu," jelas Ginting.