"Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan menang. Walaupun Indonesia ketinggalan 0-3, saya tidak mau lengah. Kami tetap fight untuk menyelesaikan pertandingan," kata Fajar, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Hal hampir serupa juga dilontarkan Rian, yang menyatakan, "Tadi meskipun Indonesia sudah ketinggalan 0-3, kami terus berjuang. Kami tidak mau menyerah. Kami berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Kami tentu tidak mau menelan kekalahan juga."
"Kami berusaha untuk menang. Ini untuk memperkecil kekalahan dan berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik," Rian, menambahkan.
Indonesia mengalami tiga kekalahan berturut-turut pada laga terakhir fase penyisihan grup ini. Ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 17-21, 19-21. Kemudian tunggal putra Jonatan Christie kalah dari Kunlavut Vitidsarn setelah bertarung rubber game 21-12, 12-21, 20-22.
Kekalahan ketiga dialami skuad "Merah Putih" setelah tunggal putri Putri Kusuma Wardani menyerah tiga gim dari Pornpawee Chochuwong. Laga berdurasi 74 menit itu berakhir dengan skor 21-15, 14-21, 17-21.
Pada sisi lain, Fajar mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh para penonton serta para pemain yang duduk di bangku tribune, kepada para pemain yang berlaga. Mereka tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel dukungan terhadap skuad "Merah Putih". "Luar biasa teman-teman terus mendukung kami. Mereka terus memberikan support kepada pemain yang ada di lapangan. Meskipun sudah kalah, tetapi dukungan teman-teman dari pinggir lapangan tidak pernah berhenti," katanya.
"Terima kasih buat suporter kita," demikian Rian.