"Saya merasa bangga bisa masuk tim Piala Sudirman dan diturunkan melawan Jerman. Dari awal saya memang bertekad, setiap diturunkan harus bisa sumbang poin bagi kemenangan Indonesia. Alhamdulillah, saya bisa menang dan sumbang poin pertama," tanggap Rinov, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Dari awal, pelatih selalu berpesan agar kami jangan lengah dan harus main maksimal mungkin. Harus bisa menampilkan penampilan terbaik," Rinov, menambahkan.
Sementara, Pitha tak menampik bahwa dirinya merasa tegang pada laga pertama mereka, terlebih keduanya adalah bermain di partai pembuka. Namun, lanjutnya, rasa tegang tersebut mereka ubah menjadi penyemangat dan motivasi untuk selalu tampil baik. "Alhamdulillah, akhirnya rasa nervous itu berubah menjadi kemenangan," katanya.
"Tadi Rinov selalu mengingatkan saya agar tak tegang. Saya diminta lebih tenang. Apalagi, di belakang kami selain ada pelatih juga ada dukungan suporter tim dari pinggir lapangan yang tidak pernah henti mendukung kami," tutur atlet asal klub PB Jaya Raya Jakarta ini.
Hampir senada dengan Pitha, Rinov pun mengakui rasa tegang sangat terasa pada gim pembuka sehingga membuat laga tersebut terasa sengit dan ketat. Namun, mereka dapat mengatasi hal tersebut pada gim kedua. "Saya akan berdoa untuk teman yang akan bertanding di partai berikutnya. Semoga pemain yang lain bisa tampil maksimal dan bisa menyumbang angka," katanya.
"Saya tentu senang, bahagia, dan bersyukur bisa sumbang poin pertama bagi Indonesia atas Jerman. Semoga sukses saya ini juga bisa membuka pintu kemenangan bagi tim Indonesia atas Jerman," Pitha, menimpali komentar Rinov.