“Memang strong point ada di ganda putra, mau nggak mau harus sumbang poin. Saya juga tekankan ke pemain-pemain ganda putra, kita jangan mau kalah, kita harus sumbang poin,” kata Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi.
Kekuatan ganda putra Indonesia diisi pasangan peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Selain itu, ada juga pasangan senior dengan segudang pengalamannya yang saat ini menduduki peringkat empat dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Serta pasangan muda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sekarang ini berada di peringkat lima dunia.
Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen pastinya masih menjadi andalan sektor ganda putra Denmark saat menghadapi Indonesia di pertandingan besok. “Kalau lihat dari segi rangking, memang Astrup/Rasmussen yang paling tinggi di ganda putra Denmark. Tapi bisa saja mereka menurunkan kombinasi pasangan lain, kan ada Mathias Boe juga,” ujarnya.
Meski pada laga melawan Inggris, semalam (20/5), Astrup/Rasmussen gagal menyumbang poin kemenangan bagi timnya lewat kekalahan 21-16, 19-21 dan 19-21 atas Marcus Ellis/Chris Langridge, namun Herry menghimbau anak asuhannya untuk tidak serta merta menjadi jumawa dan menganggap enteng lawannya nanti.
Sementara itu, Kevin/Marcus tercatat pernah tujuh kali menang dan satu kali kalah dari Astrup/Rasmussen. Kekalahan Kevin/Marcus terjadi di babak pertama BCA Indonesia Open 2017 Super Series Premier. Hendra/Ahsan tak pernah sekalipun kalah dari Astrup/Rasmussen dalam lima pertemuan mereka. Sedangkan Astrup/Rasmussen unggul 2-0 dalam rekor pertemuan melawan Fajar/Rian.
Walaupun di atas kertas, Indonesia lebih dijagokan, namun Herry ingin timnya tetap waspada dan tidak menganggap enteng lawan. “Evaluasi dari Piala Sudirman 2017, sebelum pertandingan selesai, apapun bisa terjadi, kita jangan anggap enteng lawan, namanya juga pertandingan. Apalagi ini pertandingan beregu, kalau di perorangan menang-menang terus, di beregu belum tentu,” tuturnya.
“Kevin/Marcus pernah dua kali kalah di pertandingan beregu. Pertama di Piala Sudirman 2017, kemudian di Piala Thomas 2018. Ini kan jadi bahan evaluasi, saya rasa mental mereka cukup baik dengan adanya dua pengalaman tersebut. Perkembangannya sudah jauh lebih baik, terutama dari segi mental bertanding,” tutupnya.