Anthony tak dapat mengeluarkan permainan terbaiknya pada pertandingan kali ini. Axelsen seolah sudah membaca semua pergerakan Anthony dan mengontrol jalannya permainan. Anthony pun sulit mengembangkan permainannya dan tertinggal jauh, padahal ia sempat menyamakan kedudukan 13-13.
“Puji Tuhan tadi bisa melewati pertandingan melawan Denmark, meskipun bisa dibilang permainannya tidak memuaskan tapi bersyukur bisa melewati tanpa kendala atau cedera. Di awal permainan game pertama sempat ketat, setelah itu gap poinnya jauh, saat kejar-kejaran itu dia lebih banyak main di depan net, jadi saya bisa dapat serangan dari netting,” jelas Anthony Sinisuka Ginting mengenai pertandingan.
Menyadari Anthony punya peluang untuk berbalik menekan dan mendulang angka, Axelsen pun lantas mengubah permainannya. Setelah itu, Anthony kembali kesulitan untuk mengembangkan permainan.
“Setelah itu, Axelsen mengubah permainan, lebih tidak kasih saya bola di depan, sudah saya pancing untuk main net, dia tetap angkat bola lagi. Liat dari shuttlecock-nya memang enak untuk dijauh-jauhin. Selain itu mungkin dia kebantu dari posturnya yang tinggi, kalau saya balikin main seperti dia, pergerakannya cuma satu langkah saja dia bisa dapat peluang serangan. Dari fisik memang saya lebih terforsir jauh. Jadi lebih ke cara main, itu kendalanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Anthony mengaku bila kekalahan yang dialami Indonesia lewat Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja pada partai pembuka tidak mempengaruhi konsentrasinya pada pertandingan kali ini. “Hasil ganda campuran tidak mempengaruhi, saya tidak lihat permainannya karena lagi pemanasan. Waktu tahu mereka kalah, ya namanya beregu, mesti siap kalau partai sebelumnya kalah,” pungkasnya.