Meski diprediksi akan berat karena Jepang memiliki kekuatan yang merata di setiap sektornya, namun skuat Merah Putih tetap optimis melihat peluang untuk mencuri kemenangan.
“Kekuatan Jepang memang merata, tapi saat ketemu Rusia, Jepang juga sempat tertinggal. Kalau kita kupas satu-satu, ganda putra memang ramai, lihat dari head to head dulu, siapa yang akan turun? Kalau di ganda putri memang banyak kalah di pasangan kita. Tapi kan di pertandingan ini kita belum tahu, penampilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga lagi naik, mereka nggak terkalahkan dari awal, mudah-mudahan percaya diri mereka naik dan tambah berani,” jelas Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti.
Ya, seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Jepang sempat kecolongan saat berhadapan dengan Rusia di fase penyisihan Grup A. Kala itu, pasukan Negeri Matahari Terbit hanya memetik kemenangan tipis 3-2 atas Rusia. Jepang harus kecurian poin di sektor tunggal putra dan ganda putra. Bahkan saat itu, Kento Momota cs harus lebih dulu tertinggal 1-2.
Saat menghadapi Thailand pun, sektor tunggal putri Jepang yang diperkuat Akane Yamaguchi harus kehilangan poin setelah kalah dari pebulutangkis peringkat 20 dunia, Pornpawee Chochuwong. Melihat catatan tersebut, artinya bukan tidak mungkin Indonesia punya peluang meruntuhkan kekuatan Jepang di ajang Piala Sudirman 2019 ini.
Indonesia sendiri punya kekuatan hebat di sektor ganda putra dengan tiga wakilnya yang menghuni jajaran lima besar dunia seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (4) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5). Meski begitu, ketiga pasangan ini patut mewaspadai kualitas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang belakangan tengah meningkat performanya.
Sementara dari nomor ganda putri, kesabaran Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus diuji bila berhadapan dengan pasangan peringkat satu dunia, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Sedangkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti diharapkan mampu membendung kekuatan Yuta Watanabe/Arisa Higashino di sektor ganda campuran Jepang.
“Dengan kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, percaya diri mereka sedang naik, apalagi menjadi penentu. Kita berharap mereka nanti tampil lebih baik lagi. Untuk tunggal putra, akan diturunkan antara Jonatan Christie atau Anthony Sinisuka Ginting. Mereka berdua ketemu Momota kan menang-kalah. Di tunggal pun Gregoria Mariska Tunjung pernah menang dari Akane Yamaguchi,” jelasnya memberi gambaran peluang.
Lebih lanjut Susy mengatakan bila dirinya beserta jajaran tim pelatih tak henti-hentinya memberi semangat kepada pasukan Merah Putih untuk terus berjuang hingga pertandingan benar-benar berakhir. Di atas kertas, Jepang memang lebih diunggulkan untuk melaju ke final, namun bukan berarti peluang Indonesia sudah tertutup.
“Kita memang ada keinginan dan kita arahkan ke para atlet satu demi satu poin, ayo berani ngadu dulu, ngelawan dulu. Nggak usah lihat di atas kertas, atau head to head, semua bisa terjadi di lapangan kok, semangat dan berjuang dulu di lapangan,” tuturnya. pahlawan Indonesia di Piala Sudirman 1989 ini.
“Pada saat briefing ke semua tim, kita memang bilang kalau di tim harus kompak. Yang tidak main, bantu tim untuk support temannya yang sedang main, kita bantu dengan yel-yel. Jadi tadi di partai penentuan, Praveen/Melati merasa nggak sendirian. Tidak lupa tadi kita juga mengingatkan mereka untuk jangan kendor, takut juga kan kalau lagi posisi seperti itu kalau lengah,” tandasnya.