"Antonsen pernah mengalahkan saya di Jakarta yang merupakan kota kelahiran saya. Sekarang gantian saya bisa mengalahkan Antonsen di tempat kelahirannya." ungkap Jojo, mengutip pemberitaan laman Media Indonesia, Sabtu (16/10) malam, melalui artikel berjudul "Jonatan Christie Puas Balas Kekalahan dari Antonsen".
Pada pertandingan berdurasi 1 jam 40 menit itu, Jojo juga mengaku sudah mengenal siapa dan mengetahui pola permainan lawan yang akan dihadapinya. Tak heran jika dalam pertandingan, Jojo tampak puas lantaran mampu mengontrol permainan. "Saya senang bisa menyumbangkan angka. Saya happy dengan penampilan hari ini," katanya.
"Kita tahu Antonsen adalah pemain bagus dan penampilannya menanjak setelah Olimpiade Tokyo lalu," Jojo, menambahkan.
"Hanya, dia saya lihat juga tegang. Pukulan-pukulan yang menjadi andalannya malah tidak keluar karena saya jagain terus. Saya bisa mengontrol pertandingan," lanjutnya.
Di sisi lain, Jojo paham betul, Denmark memiliki pemain-pemain tunggal berkelas. Namun, dengan prinsip pantang menyerah, Jojo berhasil mengatasinya. "Kita tahu sebelum laga dimulai, Denmark diunggulkan untuk juara karena memiliki pemain-pemain tunggal yang tangguh. Meskipun begitu, kita juga memiliki ganda-ganda yang kuat. Sehingga kalau bisa mengalahkan salah satu pemain tunggal mereka, kita punya kans menang," jelasnya.
Kemenangan Jojo atas Antonsen, juga turut membantu kemenangan skuad "Merah Putih" 3-1 atas Denmark. Selain Jojo, dua poin lainnya disumbang sektor ganda, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
"Prinsip saya dalam bertanding adi, saya pokoknya nggak mau kalah saja," demikian Jojo.