Kesuksesan yang diraih di Ceres Arena, Aarhus, Minggu (17/10), menambah keperkasaan Indonesia selaku negara kuat di gelanggang bulu tangkis beregu putra dunia. Kemenangan atas China tadi malam sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara Piala Thomas sejak tahun 2002.
Sukses ini sungguh melegakan negara dan bangsa Indonesia yang belum pulih dari pandemi Covid-19. Keberhasilan ini memompa semangat untuk terus bangkit. "Kemenangan ini saya persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Jojo, melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Senin (18/10).
"Kami persembahkan kemenangan dengan merebut kembali Piala Thomas untuk keluarga, pelatih, tim pendukung, pengurus PBSI, dan para pecinta bulu tangkis Indonesia," lanjut Jojo, yang harus bertarung tiga gim untuk mengalahkan Li Shi Feng 21-14, 18-21, 21-14, dalam durasi 82 menit.
"Tadi saya bermain baik, meski di gim kedua sempat kalah. Di gim kedua saya sudah berusaha mengejar, namun sudah terlambat," tambah peraih keping emas Asian Games 2018 tersebut.
Keberhasilan Jojo itu melengkapi kemenangan Indonesia atas China dengan skor 3-0. Dua poin kemenangan sebelumnya dipersembahkan Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan Fajar Alfian/Rian Ardianto. Anthony mengalahkan Lu Guang Zu 18-21, 21-14, sementara Fajar/Rian kalahkan Hi Ji Ting/Zhou Hao Dong 21-12, 21-19.
Kapten tim Thomas Indonesia Hendra Setiawan, secara khusus mengucapkan rasa terima kasih kepada rekan-rekannya yang telah berjuang untuk memboyong Piala Thomas kembali ke Tanah Air. Keberhasilan itu, lanjutnya, berkat kebersamaan dan kekekompakan tim. "Terima kasih kepada pemain yang telah berjuang. Terima kasih kepada pelatih dan tim pendukung yang telah bekerja kompak hingga kita juara," tuturnya.
Manajer Tim Eddy Prayitno juga mengapresiasi perjuangan total para pemain di lapangan. "Mewakili Ketua Umum PBSI Pak Agung Firman Sampurna dan Ketua Harian Pak Alex Tirta, kami mengucapkan terima kasih atas perjuangan pemain hingga kita juara dan merebut kembali Piala Thomas," ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky menyatakan, keberhasilan ini karena perjuangan pemain serta berkat kuasa Tuhan. "Kita sudah berusaha keras dan bertanding penuh semangat," katanya.
"Selain itu, kemenangan ini juga karena kuasa Tuhan. Kalau Tuhan sudah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin," demikian Rionny.