Organisasi Bulu Tangkis Inggris (BE), Senin (4/10), merilis siaran pers yang menyebutkan, sebab mereka menarik timnya dari Piala Thomas karena tiga dari empat pemain tunggal yang sudah dipilih, cedera.
Cedera pada pemain-pemain peringkat teratasnya berarti, BE tidak bisa menurunkan tim yang kompetitif. Oleh karena itu, BE harus mengambil keputusan sulit untuk mundur dari turnamen.
Karena Inggris mengundurkan diri, kemungkinan jadwal pertandingan diubah. Semula, seperti dilaporkan Antara, Inggris dijadwalkan bermain pada Minggu (10/10), Selasa (12/10), dan Kamis (14/10).
Menanggapi mundurnya Inggris, Malaysia mengklaim tidak akan mengubah target mereka di Piala Thomas 2020, yakni mencapai babak perempat final. Meski demikian, fokus utama tim bulu tangkis negara tetangga ini beralih pada lawan satu grup mereka, Jepang.
Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Tan Sri Mohamad Norza Zakaria menyatakan prihatin dengan kondisi yang dialami skuad Inggris. Padahal, lanjutnya, Piala Thomas kali ini merupakan ajang yang tepat untuk melanjutkan momentum positif yang dibangun para atlet muda Malaysia di Piala Sudirman 2021.
"Kami menilai, mundurnya Inggris bukan sebuah keuntungan besar bagi Malaysia, jadi kami akan fokus penuh pada Jepang. Wajar dengan target (mencapai perempat final), terlebih para pemain kami baru saja menyelesaikan banyak pertandingan di Piala Sudirman," kata Norza kepada Malay Mail.
Faktor kelelahan yang dialami para pemain pascakejuaraan beregu campuran di Vantaa, Finlandia, tersebut, menjadi alasan tim Malaysia tetap pada target awal, yakni perempat final Piala Thomas. "Berdasarkan performa terakkhir mereka, saya rasa semua pemain dan pelatih paham dengan ekspektasi, bukan hanya BAM, namun juga para pendukung tim Malaysia. Jadi mereka harus berjuang hingga selesai," pungkasnya.