"Sebenarnya lawan tidak berbahaya, hanya saya sempat terbawa permainan mengandalkan power. Padahal dengan sedikit dibelok-belokan saja lawan sudah kesulitan," kata Gregoria, melalui siaran pers PP PBSI.
Gregoria, yang tertinggal pada dua poin pertama gim pembuka, mampu mengejar untuk balik memimpin. Namun, beberapa kesalahan yang dilakukannya membuat lawan yang tampil gigih menambah perolehan angka sehingga memperpendek selisih poin.
Misalnya, sebagaimana dilaporkan Antara, saat memimpin 10-7, Gregoria melakukan dua kali kesalahan sehingga lawan menambah angka hingga 9-10 sebelum penempatan bola yang akurat membuatnya memimpin 11-9 saat interval.
Sempat dinyatakan melakukan kesalahan servis, Gregoria yang saat itu memimpin 14-12 pun harus kehilangan angka sehingga lawan terpaut satu poin 13-14.
Saat kedudukan 15-15 dua kali pengembalian Gregoria yang menyangkut net juga membuat lawan menambah angka hingga 17-15, namun pemain Indonesia berperingkat 21 dunia itu segera mengejar dan menutup gim pembuka dengan kemenangan 21-18. "Puji Tuhan saya bisa menyumbangkan angka pertama bagi Indonesia. Senang rasanya bisa menang dan semoga teman-teman makin bersemangat," ujarnya.
Gim kedua berlangsung lebih mudah bagi Gregoria yang tampil lebih percaya diri.
Ia memimpin sejak poin pertama dan tidak pernah terkejar oleh lawannya yang berperingkat 60 dunia itu.
Kemenangan tersebut membawa Indonesia memimpin 1-0 atas Prancis dalam kualifikasi Grup A Piala Uber. "Gim kedua saya sudah nyaman dan bisa menguasai keadaan. Permainan saya lebih bisa keluar semua," pungkasnya.