"Seperti pemain Eropa lainnya, tadi lawan juga bermain berani dan bisa menikmati pertandingan. Kami pun mencari-cari pola terbaik. Akhirnya gim pertama memang bisa lancar-lancar saja. Pola permainan kami akhirnya bisa ketemu dan bisa menang," kata Apriyani melalui siaran pers PP PBSI.
Gim pertama berlangsung ketat dengan kedua pasangan bergantian meraih satu poin sejak 1-1 hingga 8-8 sebelum dua poin dari pasangan Indonesia membuat kedudukan sedikit menjauh 10-8 dan kemudian 11-9 saat interval.
Dua kali poin beruntun yang dihasilkan ganda putri juara Olimpiade Tokyo itu memperlebar jarak angka menjadi 13-9 dan 16-12 namun pasangan Jerman berhasil mendekat dan menyamakan kedudukan 16-16.
Akhirnya Greysia/Apriyani yang keluar sebagai pemenang, setelah sukses meraup lima poin beruntun dan menutup gim pertama 21-16 dalam 21 menit.
Pada gim kedua, seperti dilaporkan Antara, pola permainan sebenarnya tetap bisa dipegang Greysia/Apriyani. Mereka terus unggul. Namun, pada poin 11-6, wakil Indonesia ini banyak melakukan kesalahan, banyak mati sendiri. Namun, setelah itu, kendali kembali dikuasai wakil Merah-Putih. "Setelah kehilangan banyak poin itu, kami mencoba-coba pola namun malah keterusan membuat kesalahan," tutur Apriyani.
"Akhirnya bisa dapat dan mencoba lagi satu demi satu poin. Coba membalikkan keadaan. Akhirnya bisa menang," pungkasnya.