"Saya puas dengan penampilan kali ini. Walau tidak bisa menyumbangkan angka untuk Indonesia, saya bisa bermain dan memberikan perlawanan keras kepadanya," kata Putri melalui keterangan pers PP PBSI.
"Dia pemain senior yang komplet penguasaan di tengah lapangan. Dia bisa bergerak cepat dan selalu bisa mengambil kok saat masih di atas. Saya harus belajar dan berlatih lebih keras agar saya tidak ketinggalan saat memukul kok," ujar juara Spain Masters 2021 tersebut.
Putri, yang sempat memimpin hingga 5-1 pada awal gim pertama, gagal mempertahankan keunggulannya sebelum menyerah 14-21.
"Tadi saat memimpin 5-1 di gim pertama saya terlalu terburu-buru ingin cepat mematikan lawan. Padahal seharusnya tidak begitu. Untuk dapat poin harus dirancang karena lawan juga tidak gampang dimatikan," kata pemain berusia 19 tahun ini.
Ia juga berpeluang menyamakan kedudukan dengan merebut gim kedua, saat ia berhasil memimpin 16-14 dan mengimbangi poin 17-17.
Namun, seperti dilaporkan Antara, Sayaka kembali menunjukkan kelasnya. Ia mampu mereaih angka pada poin-poin kritis. Pukulan penyilang yang dilancarkan Sayaka Takahashi yang tak terjangkau Putri, memberi kemenangan 21-19.
Melihat penampilan Putri, pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, menilai, meskipun tidak berhasil menang dan menyumbang poin, Putri telah bermain lebih baik. "Dari pertandingan tadi, Putri bisa memetik pengalaman berharga untuk ke depannya," katanya.