"Level kualitas lawan memang berada di bawah pasangan kita," ujar Eng Hian.
Secara umum, lanjutnya, dari awal Ribka/Fadia tidak tegang dan bisa lebih rileks sehingga semua strategi dan pola permainan berjalan dengan baik. Alhasil, keduanya butuh waktu sekitar 30 menit pada pertandingan penyisihan Grup A Piala Uber, yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu, Sabtu (9/10).
Eng Hian juga menyatakan, kualitas permainan Ribka/Fadia harus terus dimatangkan. "Karena tidak mungkin selamanya kita akan terus mengandalkan Greysia/Apriyani. Ini juga salah satu ujian bagi Ribka/Fadia," katanya.
Sejak awal laga, Ribka/Fadia tampak tak menemui banyak kesulitan dalam mengatasi Annabella/Leona. "Kami menang karena dari awal kami sudah in. Kami sudah langsung menemukan pola permainan yang ingin kami kembangkan. Semuanya berjalan lancar," ujar Ribka melalui keterangan pers PP PBSI.
Dalam perjumpaan pertama kedua pasangan itu, seperti dilaporkan Antara, ganda Indonesia langsung "tancap gas" dengan mencatat lima poin beruntun saat membuka gim pertama. Mereka tidak terkejar lagi hingga menutup gim tersebut dengan kemenangan 21-9 saat mencetak tujuh angka berturut-turut.
Gim kedua berlangsung dengan pola serupa, pasangan Indonesia unggul sejak awal.
Setelah memimpin 11-7 saat interval. Mereka hanya memberi kesempatan lawan menambah satu angka ketika pertandingan dilanjutkan. Selanjutnya mereka melaju dengan 10 angka berturut-turut untuk menyudahi perlawanan pasangan peringkat 299 tersebut dengan kemenangan 21-18.