"Saya tidak akan mengevaluasi soal menang atau kalah Ribka/Fadia," tegas Eng Hian melalui siaran pers tim Humas dan Media PP PBSI.
"Pertandingan ini untuk menambah jam terbang pengalaman. Biar mereka bisa berkembang, bagaimana mengatasi tekanan atau perubahan permainan lawan. Mereka harus terus dimatangkan," lanjutnya.
Sukses Ribka/Fadia yang turun di partai terakhir, berhasil melengkapi kemenangan tim "Merah Putih" atas Prancis dengan skor 4-1. Sebelum Ribka/Fadia turun, skor masih 3-1 untuk keunggulan Indonesia. Poin kemenangan Indonesia dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, serta pasangan Apriyani Rahayu yang dipadukan dengan Putri Syaikah pada ganda putri.
Sementara, satu-satunya kekalahan Indonesia dialami Nandini Putri Arumni di partai keempat.
Dalam kedudukan 3-1, Ribka/Fadia mampu memperlihatkan perjuangan keras pada pertandingan yang berjalan sengit dengan aksi kejar-kejaran angka di antara kedua pasangan. Kemenangan diraih dan keduanya sukses menyumbangkan angka bagi Indonesia.
"Syukurlah saya bisa mempersembahkan kemenangan bagi tim Piala Uber Indonesia. Tadi memang tidak mudah untuk bisa memenangi laga. Saya pun bisa membayar kepercayaan pelatih," kata Fadia.
"Senang juga bisa menyumbang poin. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi," Ribka, menambahkan.
Berbicara tentang permainan melawan Batomene/Delrue, Ribka mengaku dari awal dirinya memang siap capek. Ketika pola permainan lawan berubah, bersama keduanya tidak panik. "Saya tetap sabar dan tenang. Saya tidak panik saat lawan mengubah pola permainan. Saya dan Fadia juga tidak buru-buru. Menikmati pertandingan saja," kata Ribka tentang kunci kemenangannya.