Sebelum memastikan tiket ke babak 16 besar, ganda putra nomor 54 dunia itu harus lebih dulu kehilangan game pertama. Tak mau menyerah begitu saja, Pramudya/Yeremia pun mencoba bermain lebih tenang dan sabar.
“Tadi di game pertama, kami terlalu buru-buru. Bolanya lambat dan lawan bermain panjang. Jadi saat di depan, kami bernafsu mau mematikan, tetapi malah menyangkut dan keluar. Hampir 70 persen poin lawan didapat dari kesalahan kami sendiri,” ungkap Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Di game kedua, kami bisa bermain lebih tenang dan lebih safe. Pelatih juga mengingatkan seperti itu. Serangan lawan sebenarnya tidak terlalu mematikan, jadi ketika kami bermain lebih tenang, kami bisa mengatasinya. Kunci kemenangan kami hari ini memang bermain lebih tenang, lebih fokus, tidak terburu-buru dan juga tidak terlalu bernafsu,” sambungnya menjelaskan.
Memasuki game penentu, Pramudya/Yeremia sempat tertinggal 9-13. Namun, pasangan muda itu mampu memperlihatkan semangat juangnya untuk mengejar ketertinggalan. Benar saja, mereka berhasil membalikan keadaan dan unggul 16-15 hingga akhirnya menutup game ketiga dengan kemenangan 21-17.
“Pada game ketiga, kami saling mengingatkan untuk tidak bermain terburu-buru. Pertahanan lawan juga bagus, ditambah bolanya lambat. Jadi kami coba untuk menahan. Mereka bermain ulet, tidak gampang mati,” tutur Pramudya Kusumawardana.
Di babak 16 besar Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300, Pramudya/Yeremia akan langsung bertemu unggulan kedua asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. “Untuk pertandingan besok, kami harus mengurangi kesalahan sendiri. Selain itu, dari awalnya harus mengambil banyak poin. Minimal jangan terlalu jauh dan kalau sudah unggul diusahakan bermain konsisten,” tutupnya.