“Kami senang bisa masuk semifinal. Kami (bisa) tetap tenang dan terus berjuang untuk kemenangan hari ini. Poin kami datang dari serangan kecil yang dilakukan di depan net. Tapi ada saat-saat ketika kami sedang memimpin, entah mengapa kami terus kehilangan poin. Dari situ, kami mencoba untuk tetap tenang dan fokus pada setiap poin dan terus mencari (poin),” ungkap Melati Daeva Oktavianti dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
“Kami tahu Denmark memiliki kualitas hebat dalam permainan mereka. Jadi kami sudah bersiap sejak awal. Ketika kami melihat skornya, itu sangat dekat. Untuk mewujudkan kemenangan hari ini, kami menjaga komunikasi dan fokus di lapangan. Kami sangat bahagia. Kami akan mempersiapkan diri untuk besok dan kami tahu bahwa kami menghadapi lawan yang tangguh di semifinal,” timpal Praveen Jordan menambahkan.
Lolos ke semifinal Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 ganda campuran nomor empat dunia itu akan berhadapan dengan wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue yang baru saja memetik kemenangan 21-19 dan 21-18 atas pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich. Besok (16/1), akan menjadi pertemuan kedua Praveen/Melati dan Gicquel/Delrue.
Praveen/Melati kalah dalam pertemuan pertama di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500. Tapi, kali ini, mereka bertekad membalas kekalahannya dan merebut tiket ke parati puncak. “Kami dalam kondisi prima tapi kami akan terus mempertahankannya, makan dan tidur nyenyak,” tutup Melati.
Sementara itu, Mathias Christiansen mengatakan bahwa servis yang dilakukan Praveen/Melati benar-benar membuat mereka kerepotan. Meski menyesali atas kekalahan hari ini, dia juga mengakui perbedaan kualitas servis yang dimiliki Praveen/Melati patut diacungi jempol.
“Setidaknya kami pantas mendapatkan satu game. Di game pertama kami sempat memimpin dengan tiga sampai empat poin. Tapi sekali lagi, itu bukan apa-apa jika melawan mereka, karena mereka dapat mengambil begitu banyak poin dengan mudah saat mereka melakukan servis. Jadi meskipun kami memimpin, rasanya seperti hampir saja. Mungkin kami sedikit kurang beruntung, mungkin mereka sedikit lebih berpengalaman pada akhirnya. Mereka menutup kedua pertandingan dengan sangat ketat,” jelas Christiansen.
“Kuncinya adalah berhasil keluar dari situasi servis dengan cara yang baik, karena ketika reli berlangsung dan kami bermain bersama, kami mungkin berada di posisi 50-50, terkadang sedikit di atas, tetapi situasi servis membuat perbedaan,” imbuhnya.