“Saya (masih) akan bermain hingga akhir tahun ini dan setelah itu, saya akan memikirkannya mungkin juga untuk (Olimpiade) Paris 2024. Saya telah bermain bulutangkis selama setengah hidup saya. Jadi saya memikirkan sisanya” tutur Tai Tzu Ying.
Tai Tzu Ying harus puas finis di podium kedua dan membawa pulang medali perak dari ajang Olimpiade Tokyo 2020. Pada partai final yang berlangsung di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, kemarin (1/8), dia mesti menelan kekalahan 18-21, 21-19 dan 18-21 atas tunggal putri Tiongkok, Chen Yu Fei.
Tai Tzu Ying mengatakan bahwa kegagalannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini dikarenakan terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama pada game ketiga. “Sampai game ketiga, saya tidak bisa memimpin permainan dan saya membuat banyak kesalahan. Saya sudah berusaha keras, tapi saya tetap tidak bisa melakukannya,” kata dia mengomentari penampilannya.
Meski ‘hanya’ meraih medali perak, namun pencapaian Tzu Ying pada Olimpiade Tokyo 2020 ini jauh lebih baik ketimbang edisi sebelumnya, di Rio de Janeiro 2016 lalu. Saat itu, dia langsung terhenti di babak perempat final setelah kalah dua game langsung dari tunggal putri India, Pusarla V. Sindhu dengan skor 13-21 dan 15-21.
“Sekarang saya sudah merasa baik, saya bisa bersantai dan beristirahat,” tutupnya.
Dengan hasil ini, maka tim bulutangkis Taiwan berhasil membawa pulang dua medali dari panggung Olimpiade Tokyo 2020. Yakni dengan raihan satu perak dari Tai Tzu Ying dan satu emas dari ganda putra, Lee Yang/Wang Chi Lin.