"Untuk tunggal putra, saya melihat tekanannya terlalu berat jadi mainnya tidak bisa maksimal. Serba ragu-ragu mau main apa, terlihat sekali di Chico dan Christian," kata Rionny, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (18/5).
Secara khusus, Richard mengevaluasi penampilan Bobby yang turun di laga penentuan. "Untuk Bobby, tadi start sudah bagus tapi ketika lawan naik sedikit, tekanan berbalik. Nah itu rasa takutnya tidak hilang-hilang hingga akhir, jadi dia tidak bisa keluar dari tekanan," jelas adik dari mantan pelatih nasional Richard Mainaky ini.
Ia pun menekankan agar para pemain dapat terus belajar menyelesaikan sendiri masalah di lapangan. "Tadi saya sudah briefing mereka, saya tekankan untuk terus belajar untuk mengatasi masalah di lapangan. Dimulainya harus sejak dari latihan, bagaimana mencari solusi ketika tidak enak," ujarnya.
"Jadilah psikolog sendiri. Karena saat pertandingan, hanya mereka yang bisa menyelesaikannya sendiri, kita yang di luar tidak bisa bantu banyak," Rionny, menegaskan.
Chico, pemain berperingkat 44 dunia, kalah dari Kunlavut Vitidsarn (18) dengan skor identik 14-21, 14-21. Christian Adinata (156) harus mengakui keunggulan Sitthikom Thammasin (30) 11-21, 12-21. Kemudian pada laga pamungkas, Bobby (320) kalah straight games 18-21, 19-21 dari Panitchaphon Teeraratsakul (545).