"Puji Tuhan ganda putra bisa masuk target. Menyumbang medali emas dan "all-Indonesian final'. Sudah sesuai prediksi karena unggulan pertama dan kedua. Tapi tidak mudah, hari ini saya tegang juga," kata Aryono, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (21/5).
"Tapi sekali lagi, Puji Tuhan anak-anak bisa mengatasinya," Aryono menambahkan.
"Pesan yang terus saya ingatkan tadi adalah, jangan mau kalah, jangan menyerah, selama bola belum jatuh ke lantai terus kejar. Dan semangatnya harus terus naik, jangan turun dan kendur," ungkapnya.
Dominasi ganda putra dimulai dengan kemenangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin atas pasangan tuan rumah, Tuan Duc Do/Hong Nam Pham, dengan skor 22-20, 21-16. Leo/Daniel sempat kesulitan mengembangkan pola permainan pada gim pertama. "Tidak ada tegang, tapi tadi di gim pertama kita salah pola dan mainnya terlalu terburu-buru," ucap Daniel.
"Hari ini juga bolanya agak beda, agak lebih kencang. Jadi kita harus adaptasi lagi kontrolnya," Leo, menimpali komentar pasangannya.
Tak lama usai kemenangan Leo/Daniel, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juga menyusul ke partai puncak. Juara Asia 2021 itu menang rubber game 15-21, 21-17, 21-19 atas Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean asal Singapura. "Tadi di gim pertama kami mainnya rada tidak enak, seperti tidak keluar, tidak tahu kenapa. Sementara lawan terus menekan," ungkap Pramudya.
"Di gim kedua sudah tertinggal lumayan jauh tapi kita cari cara terus untuk menemukan permainan yang pas, Alhamdulillah berhasil. Di gim ketiga walau belum terlalu enak tapi kita paksa terus," pungkasnya.