Terkait hasil ini, Herry pun langsung mengevaluasi penampilan anak didiknya tersebut. “Kalau lihat penampilannya Fajar/Rian tadi, saya tidak puas. Saya nggak tahu apakah mereka beban atau apa. Prediksi saya memang kalah, karena head to head mereka 0-3. Akan tetapi kalahnya tidak seperti itu. Sebagai pelatih saya kecewa. Pemain juga pasti nggak mau kalah, tapi penampilan mereka di luar dugaan. Nggak keluar,” ungkap Herry Iman Pierngadi.
Tak puas dengan penampilan Fajar/Rian di final, Herry lantas mengapresiasi penampilan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso yang sukses menjadi penentu kemenangan bagi tim beregu putra Indonesia usai mengandaskan pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-16 dan 21-19. Menurut Herry, Wahyu/Ade bermain bagus dan mampu memanfaatkan kondisi pasangan Malaysia yang berada di bawah tekanan.
“Mereka penampilannya memang bagus dan menurut saya normal. Kita bisa lihat juga Malaysia-nya under pressure. Setelah Wahyu/Ade menang di game pertama, saya sudah yakin akan menang,” katanya.
“Wahyu/Ade memang sedang saya uji coba di pertandingan beregu. Pada beregu kualifikasi Piala Sudirman mereka bisa buktikan, jadi di sini saya kasih kesempatan lagi masuk tim. Yang di luar perkiraan ya itu tadi, Fajar/Rian,” lanjutnya menambahkan.
Selesai dari pertandingan beregu SEA Games 2019 Filipina, Herry kemudian berharap penampilan Fajar/Rian dan Wahyu/Ade bisa lebih baik dan mampu merebut medali emas di nomor perorangan. “Semoga di perorangan mereka bisa tampil baik. Kalau saya sebagai pelatih berharap ganda putra bisa merebut medali emas,” pungkasnya.