“Puji Tuhan bisa sumbang poin untuk Indonesia, rasanya senang banget. Pastinya pertandingan ini tidak mudah, karena babak final apalagi bertemu Malaysia. Bulutangkis Indonesia lawan Malaysia itu gengsinya sama tegangnya pasti ada. Dari supporter juga ramai. Saya harus pintar-pintar jaga emosi dan polanya jangan berubah. Dan tetap fokusnya harus ada di lapangan,” ungkap Jonatan Christie selepas pertandingan.
Jonatan membuka duel di game pertama dengan kondisi tertinggal 3-6. Tak mau terus berada di bawah bayang-bayang permainan lawan, Jonatan perlahan bangkit dan mampu melesat dengan kemenangan telak 21-9.
“Di game pertama nggak tahu kenapa dia banyak melakukan kesalahan, padahal sudah unggul 6-3. Tapi saya coba buat lebih tenang dan lebih sabar. Jangan mau banyak main dari belakang,” jelasnya mengomentari pertarungan di game pertama.
Duel kedua pebulutangkis tunggal putra ini berjalan lebih menegangkan pada game berikutnya. Jonatan yang sempat kembali tertinggal dalam perolehan angka secara perlahan mampu menyusul hingga akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 21-17.
“Tadi lagi-lagi karena kondisi angin. Kemarin lapangan game kedua saya itu menang angin, tapi hari ini kebalik. Saya rasa karena AC dan ventilasinya yang bikin angin seperti banyak banget yang masuk ke dalam. Jadi saya harus pintar-pintar atur strategi,” katanya.
Berhasil mempersembahkan kemenangan dan poin perdana untuk tim beregu putra Indonesia, Jonatan berharap rekan-rekan lainnya bisa mendapatkan hasil yang sama demi merebut medali emas di ajang multievent terbesar se-Asia Tenggara ini.
“Fajar/Rian pasti ramai. Saya tahu mereka hasilnya kurang bagus dengan Malaysia, tapi ini kan pertandingan beregu. Setelah unggul 1-0 ini mungkin mereka bisa lebih enjoy dan rileks lagi. Mudah-mudahan mereka bisa bermain maksimal, begitu juga dengan pemain lainnya,” tutupnya.