“Puji Tuhan bisa lolos dari hari pertama, yang biasanya selalu nggak enak. karena kondisi lapangan, angin dan shuttlecock-nya yang berbeda. Kemarin sudah sempat coba lapangan, tapi nggak lama, karena busnya terlambat. Jadi tadi lumayan penyesuaian dulu,” ungkap Jonatan Christie usai bertanding.
Jonatan mampu membuka pertarungan di game pertama dengan kemenangan. Namun hasil manis inipun tak luput dari pertarungan sengit kedua pebulutangkis khususnya setelah jeda interval. Sempat imbang di poin 14-14 dan 20-20, tunggal putra peringkat enam dunia ini akhirnya mampu mengamankan game pertama dengan kemenangan 22-20.
“Tadi di game pertama sudah enak mainnya. Terus sempat pengen cepet buru-buru matiin, jadinya tersusul. Untungnya masih bisa menang,” katanya.
Pebulutangkis binaan PB Tangkas Jakarta ini kalah telak 8-21 pada game kedua. Jonatan mengaku cukup kesulitan dengan kondisi angin di lapangan pertandingan. Pada game ketiga, Jonatan pun tak mau mengulangi kesalahan yang sama dengan langsung bermain menyerang hingga akhirnya menang telak 21-8.
“Di game kedua arah anginnya cukup aneh. Kiri kanan dalam satu lapangan bisa berbeda, jadi harus cari-cari terus, ini arah anginnya gimana, bolanya kemana. Tapi tadi di game ketiga sudah tahu. Kuncinya di game ketiga awal harus ambil poin sebanyak mungkin, jauh dari lawan,” jelasnya.
“Setelah itu saya cuma fokus gimana caranya jangan buru-buru di lapangan. Game ketiga juga lawan saya lihat nggak keluar permainannya, fisiknya kelihatan sedikit drop,” lanjutnya menambahkan.