“Dari pola, dari apapun semua, saya monoton sekali. Permainan kali ini nggak sesuai dengan kemauan saya. Hasil ini nggak sesuai target, karena permainan saya memang jelek di lapangan,” kata Gregoria Mariska Tunjung.
Dengan kekalahan ini, maka Gregoria tidak berhasil menyamai pencapaiannya seperti pada SEA Games 2017 lalu di Malaysia, saat membawa pulang medali perunggu. Hasil mengecewakan ini juga sekaligus membuat catatan head to head Gregoria dan Kisona menjadi 1-2.
Pebulutangkis tunggal putri jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung ini mengaku tidak bisa mengeluarkan permainannya dengan baik. Ia banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak bisa menguasai emosinya di lapangan. Gregoria hanya mampu menang di game pertama. Setelahnya, pada game kedua, ia terus berada di bawah kendali lawan.
Di game penentu, Gregoria sempat membuka peluang dengan terus unggul jauh 10-2. Tapi secara perlahan perolehan angka Gregoria mulai tersusul. Skor 14-16 menjadi titik balik buat Kisona untuk mengejar ketertinggalan hingga akhirnya mampu mengamankan kemenangan 21-19 atas Gregoria.
“Sebenarnya lawannya polanya seperti biasa saja. Menyulitkan sekali juga enggak, bolanya nggak sesusah itu. Tapi permainan saya hari ini underperform. Saya ada keinginan buat menang dan cari poin. Tapi ujung-ujungnya mainnya berantakan. Saya tidak bisa mengelola mental di lapangan. Saya nggak bisa mengontrol emosi,” jelasnya.
“Kalau hasil kurang memuaskan mungkin sebenarnya nggak apa-apa. Tapi masalahnya di lapangan saya juga nggak bisa maksimal mengeluarkan permainan, itu yang membuat saya kecewa sama diri saya,” ungkap Gregoria menambahkan.