Ini menjadi medali perdana bagi Melati di ajang SEA Games. Sementara untuk Praveen, ini menjadi emas kedua setelah sebelumnya berhasil menduduki podium tertinggi pada ajang SEA Games 2015 di Singapura dengan Debby Susanto.
“Yang pasti bangga, senang juga bisa kasih medali emas buat Indonesia. Apalagi buat saya ini yang pertama kali ikut SEA Games,” kata Melati Daeva Oktavianti.
“Ini emas kedua dengan pasangan berbeda, senang karena bisa memberikan medali emas buat Indonesia. Ini kan yang menjadi harapan semua atlet ya, mau cabang olahraga apapun pasti ingin. Apalagi ini SEA Games dan bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya,” ungkap Praveen Jordan menambahkan.
Sebelum memastikan kemenangannya dan mengalungkan medali emas, Praveen/Melati mengakui bila laga final kali ini berlangsung dengan sangat sengit. Selain itu, factor kondisi angin menjadi kendala yang cukup mempengaruhi jalannya pertandingan kali ini.
“Pertandingan hari ini berjalan cukup sengit dan bikin jantungan. Mungkin karena lapangannya berangin, lawan jadinya nggak enak. Kita juga nggak enak. Tapi kita komunikasi saja, jadi strategi kita lebih masuk ke pola permainan. Sebenarnya kalau bicara permainan, ini bisa dibilang bukan permainan terbaik kita, dan bukan permainan terbaik mereka, karena angin itu tadi,” jelas Praveen.
Sementara itu, kemenangan ini juga sekaligus menjadi yang ketiga kalinya bagi Praveen/Melati atas Goh/Lai. Sebelumnya mereka juga berhasil mencuri kemenangan saat bentrok di ajang New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan Hong Kong Open 2018 lalu.